🌃 Cara Kerja Konstruksi Baja
DesainKonstruksi Baja Atap Wf Pt Qanaah Indoteknik Atap Kuba Konstruksi rangka atap kayu merupakan paling awal digunakan. Detail kuda kuda baja wf dwg . Kuda kuda dari bahan kayu untuk bentang 15 meter bentuk seperti bentang 9 meter akan tetapi di mensi kayu 8 12 di ganti dengan 8 15 sedangkan 5 10 diganti dengan 6 12.
YStrainer disebut juga sebagai Y filter atau Y Strainer Valve karena bentuk fisiknya memang menyerupai huruf ‘Y’. Strainer Y adalah suatu komponen pada perpipaan yang dirancang untuk memisahkan benda asing yang ikut dalam aliran seperti kerak, korosi, senyawa sambungan, bekas logam las atau benda padat lainnya sehingga dapat menghindari
PekerjaanKonstruksi Bajapekerjaan konstruksi baja, RAB sub pekerjaan instalasi listrik dan seterusnya. 1.Karakteristik RAB. Mari kita lakukan ulasan yang sama seperti pada BoQ, ciri-ciri sebuah RAB adalah sebagai berikut: Dalam RAB telah tercantum seluruh item pekerjaan, volume serta harga satuan pekerjaan, Item Page 20/35
LowonganKerja Operator Welder PT. Konstruksi Baja Cikande (KBC) Plant Cikande. PT KBC berdiri sejak tahun 2005 di kawasan pancatama cikande. Kami bekerja didalam bidang pabrikasi tower telekomunikasi, antena monting , monopole 18 m, 21 m,30 m, pole, tiang fiber optik,dan berbagai aksesoris untuk keperluan tower telekomunikasi lainnya .
Misalanda hendak membangun sebuah gudang dengan tonnase 50 ton, maka cukup dikalikan berapa harga jasa konstruksi baja per kg + material yang ditawarkan. Jasa+Material= 50000 (6000+12000) = Rp.900.000.000. Nah, itulah sedikit ulasan mengenai cara menghitung berapa kira-kira biaya yang akan anda keluarkan dalam membangun sebuah gudang.
KelebihanBaja Ringan. 1. Lebih Tahan Rayap. Seperti yang banyak di ketahui, material kayu kurang bagus karena tidak tahan terhadap rayap. Adanya rayap tersebut juga bisa membuat rangka menjadi cepat lapuk dan perlu renovasi atau penggantian yang lebih sering. Anda juga membutuhkan lapisan khusus untuk mencegah rayap.
Ongkosbahan pasang seng atap per meter Rp 110.000. Namun jika anda menggunakan jasa pasang konstruksi rangka baja sendiri atau yang tanpa pondasi, maka budget nya perlu ditambah. Biaya dengan sistem tersebut adalah sekitar 450.000/m 2. Biaya tepatnya tergantung dari spesifikasi yang digunakan, yaitu WF atau H-beam.
Pekerjaanini meliputi seluruh pekerjaan konstruksi baja termasuk penyediaan tenaga kerja, pengadaan bahan- bahan baik bahan dasar maupun bahan penyambung, peralatan baja dan alat-alat bantu lainnya yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik dan aman. 2.2 Pengukuran lapangan.
KonstruksiJembatan Beton dan Baja – Setelah kita sedikit mengenal jembatan di “Tahapan Pembuatan Jembatan”. Selanjutnya kita akan membahas tentang tahap pertama dalam pembuatan jembatan yaitu pekerjaan struktur / konstruksi jembatan. Tahap ini merupakan proses pertama untuk membangun pondasi jembatan yang kokoh dan akan menunjang untuk
. Fabrikasi baja adalah rangkaian pekerjaan beberapa komponen bahan baja, yang melalui proses dari bahan setengah jadi menjadi barang jadi. Dan selanjutnya kirim ke lokasi proyek untuk digunakan sebagai struktur konstruksi. Sedangkan pengertian metode kerja fabrikasi baja, adalah sesuatu perbuatan yang teratur melakukan secara bertahap untuk mengerjakan beberapa komponen bahan baja. Agar baja dapat kita gunakan untuk keperluan konstruksi bangunan terlebih dahulu melalui proses fabrikasi. Metode kerja fabrikasi baja yang benar harus kita laksanakan dengan tahap-tahap seperti berikut Tahap I Persiapan sebelum pelaksanaan fabrikasi Agar rangkaian proses pelaksanaan fabrikasi baja berjalan lancar dan berkualitas, perlu kita lakukan beberapa persiapan pada hal-hal seperti berikut ini Workshop memastikan lokasi pelaksanaan fabrikasi adalah workshop bukan pada area yang tebuka. Workshop yang respresentatif untuk kerja baja adalah terhindar dari hujan dan panas. Serta memiliki luas yang cukup untuk melaksanakan fabrikasi drawing memastikan shop drawing telah lengkap dan telah melalui approval oleh pihak-pihak berkompeten, misalnya Engineer, Konsultan pengawas dan memastikan semua Jenis Alat Fabrikasi Baja Konstruksi telah lengkap dan dalam kondisi memastikan semua bahan yang akan kita gunakan sudah tersedia dan semua dalam kondisi baru, bukan sisa atau bahan bekas. Tahap II Rangkaian metode kerja fabrikasi baja 1. Pelaksanaan pembersihan clearing Membersihakan permukaan bahan dari kotoran yang menempel misalnya debu, air, minyak, gumpalan logam kasar dan sebagainya. Pembersihan juga harus kita lakukan pada lokasi/area kerja akan kita laksanakan fabrikasi, antra lain Lantai kerja terbebas dari bekas-bekas bahan atau Mill scale pekerjaan sebelumnya, tidak bedebu dan lembab,Pada area kerja tidak bercampur dengan bahan dan alat dari proyek yang lainPeralatan tertata rapi 2. Penandaan marking Penandaan artinya memberi kode pada bahan yang akan kita kerjaan, sesuai kode yang tertera pada shop drawing. Langkah pemberian kode bahan sebagai berikut Mengukur bahan sesuai ukuran yang telah adadalam shop drawing dan memberi garis dengan kapur besi atau spidol warna putih,Memastikan sisa bahan yang kita ukur tersebut dapat kembali kita pergunakan untuk bahan tidak terbuang,Memberi kode/tanda pada bahan dengan cat besi 3. Pengendalian controlling Sebelum menuju proses selanjutnya, pengendalian kita lakukan oleh pengawas/engineer fabrikasi untuk memastikan Lokasi kerja telah benar-benar bersih,Pengukuran pada bahan sudah tepat,Kode pada bahan sudah benar,Sisa bahan bisa kita pergunakan untuk bahanlain. 4. Memotong cutting Pemotongan bahan kita lakukan dengan mempertimbangan kemungkinan terjadinya kontraksi/deformasi pada bahan yang akan kita potong. Untuk mendapatkan hasil yang baik pada bahan tersebut, kita lakukan dengan cara berikut Garis batas pemotongan bahan telihat dengan jelas,Posisi permukaan bahan tegak lurus terhadap mesin/alat potong, tidak puntir atau miringBekas irisan benar-benar lurus, rata atau tidak kasar 5. Membuat lobang drilling Lobang yang dibuat pada bahan berguna untuk sambungan dengan mur baut. Sehingga untuk mendapatkan hasil yang maksimal pada sambungan mur baut, dipengaruhi oleh diamter lobang yang tersedia pada bahan serta jarak lobang apakah sudah sesuai dengan shop drawing. Beberapa langkah kerja membuat lobang pada bahan Lakukan pengukuran ulang pada bahan yang sudah tersedia, sekaligus memberi tanda dimana posisi akan dibuat lobang, serta berapa ukuran/diameter lobangKetentuan diamter lobang yang akan dibuat adalah ˃0,5-1 mm diameter bautKetentuan membuat lobang pada bahan yang ketebalannya ≤3 mm dapat dilakukan dengan mesin/alat Punch,sementara tebal ≥3 harus menggunakan alat bor 6. Perakitan assembling Perakitan bahan guna memperoleh bentuk yang sesuai dengan shop drawing, yaitu menggabungkan bahan dengan Komponen Struktur Rangka Baja Profil lainnya. Misalnya memasang Clead plate pada balok profil IWF, memasang Gusset plate pada rangka batang siku dan seterusnya. Jika bahan yang dirakit tidak sesuai dengan shop drawing, kemungkinan kesalahan terjaddi mulai dari Marking, Cutting dan mengantisipasi agar kejadian seperti ini tidak terjadi, peran pengawas/engineering saat fabrikasi sangat penting. 7. Metode pegelasan welding Untuk medapatkan hasil las yang baik dan maksimal perlu menerapkan teknik pengelasan yang benar. Dan beberapa syarat yang perlu diperhatikan diantaranya permukaan bahan harus benar-benar bersih, menyesuaikan jenis dan tebal las dengan bahan yang akan dilas, posisi bahan yang akan dilas apakah miring atau dapat berobah. Jika bahan yang akan dilas tidak stabil maka perlu dibuat Jig, yang berfungsi membatu tukang memegang/menjepit bahan selama proses pengelasan dilaksanakan. Pengelasan bahan dilakukan dengan langkah-langkah sebagi berikut Langkah I melakukan Tack weld, yaitu membuat titik-titik las pada bahan. Tack weld dilakukan bersamaan dengaan II jika semua Tack weld telah dilakukan dengan benar pada bahan, maka selanjutnya dapat dilakukan pengelaan full weldingLangkah III membersihkan kerak atau bekas las Gambar detail sambungan las Pengelasan8. Pemeriksaan awal first checking Pemeriksaan awal pada bahan yang telah melalui rangkaian proses fabrikasi, dilakukan oleh pengawas/engineer bertujuan untuk mengetahui kualitas dan kuantitas pekerjaan. Pemerikasaan ini harus berpedoman pada shop drawing, antara lain mengenai Ukuran dan jumlah bahan yang di fabrikasi,Diameter, jarak dan jumlah lobang pada bahan,Mutu las Tahap III Metode kerja finishing baja Finishing kita lakukan setelah tahap II selesai, dan telah mendapat persetujuan dari pengawas/engineer untuk melanjutkan ke tahap berikutnya. Tahap ini kiita lakukan dengan mempertimbangkan hal-hal dibawah ini Area untuk pekerjaan finishing berbeda dengan area proses fabrikasi, maka perlu memindahkan bahan ke area khusus melaksanakan finishing,Semua bahan yang telah melalalui rangkaian proses fabrikasi harus segera kita cat,Memisahkan bahan sesuai kode pada masing-masing bahan, 1. Pelaksanaan pengecatan painting Proses pengecatan permukaan besi segera kita lakukan untuk menghidari korosi, sebab korosi pada besi dapat terjadi karena udara yang lembab, berdebu serta akibat adanya bekas las pada bahan. Spesifikasi cat besi yang kita butuhkan pada baja ada beberapa macam, antara lain Lapisan Base coating dan cat finishing top coating saja atau,Terdiri dari Sand blasting, Base coting, dan Top coating. Sementara proses pengecatan dapat kita lakukan dengan 3 jenis yaitu spary, rol dan kuas. Karena masing-masing pekerjaan memiliki spesifikasi dan proses pengecatan yang beragam, maka teknis pelaksanaan cat selalu mengacu pada shop drawing. Serta dibawah pengawasan oleh seorang pengawas/engineer yang khusus mengani pekerjaan finishing cat. 2. Pemeriksaan akhir final checking Pemerikasaan akhir pada bahan kita lakukan oleh seorang Quality Control QC, yang bertugas untuk melakukan Cros check jumlah dan kode bahan, dan juga melaksanakan kontrol pada kualitas cat bahan. 3. Pengepakan packing Melaksanakan pengepakan bahan kemungkinan kita laksanakan sebab 2 hal, yakni Bahan yang telah selesai fabrikasi langsung kirim ke proyek. Jika hal ini memungkinkan akan lebih baik, sebab tidak perlu lokasi ekstra untuk tempat penyimpanan bahan workshop. Hanya yang kita perlukan armada/alat transportasi yang memadai untuk mengangkut bahan ke lokasi yang telah selesai fabrikasi tidak langsung kirim ke proyek. Hal ini perlu memperhatikan lokasi penyimpanan agar tidak mengakibatkan kerusakan pada bahan. Misalnya bahan tidak bersinggungan langsung dengan tanan, jadi tempatkan pada ruang tertutup dan terhindar dari panas atau hujan. Kesimpulan Berdasarkan tahap-tahap metode kerja fabrikasi baja tersebut, dapat kita simpulkan ada 4 orang yang memiliki peran penting menangani rangkaian proses fabrikasi hingga finishing, yaitu pengawas/engineering yang bertugas untuk Mengawasi proses Marking hingga ControllingMenangani proses Cutting hingga First CheckingMenangani proses PaintingQuality Control QC Selain itu ada 2 orang bagian logistik, yaitu yang menangani bagian penerimaan bahan dan yang menangani bagian pengiriman bahan yang sudah selesai selsai fabrikasi.
Metode pemasangan baja ringan untuk usuk dan reng, pada satu kuda-kuda dengan kuda-kuda lain berbeda. Hal tersebut terjadi karena pengaruh jenis, ukuran bahan serta bentuk kuda-kuda. Selain dari segi konstruksi kuda-kuda. Faktor lain yang mempengaruhi metode pemasangan baja ringan adalah jenis genteng. Jadi pekerjaan ini buka hal yang mudah. Karena untuk mendapatkan hasil yang sempurna, anda wajib memahami tentang teknis pelaksanaan pekerjaan secara benar. Seperti anda ketahui pemasangan baja ringan, khususnya untuk pengerjaan rangka usuk dan reng adalah harus pada lokasi proyek. Yang berarti juga tergantung pada ketinggian atap bangunan. Pertanyaan, bagimana jika posisi atap berada pada lantai 10?. Iya, mau tidak mau pemasangan usuk dan reng harus pada ketinggian tersebut. Anda berpikir dapat merangkai bahan pada suatu tempat. Lalu mengangkat ke atas dan menempelkan rangkaian bahan tersebut pada kuda-kuda?. Bukan seperti itu metode pemasangan baja ringan. Macam-macam bentuk dan ukuran baja ringan Baja ringan sebagai bahan utama untuk rangka usuk maupun reng, terdiri dari beberapa jenis dan ukuran. Untuk usuk, bentuknya menyerupai huruf C. Sehingga terkenal dengan sebutan kanal C. Oleh karena itu dalam penulisan dimensi selau menggunakan simbol/huruf C. Misalnya C75x35x0,8 milimeter. Keterangan ukuran adalah T tinggi profil x L lebar x t tebal bahan. Pada umumnya tinggi profil kanal C hanya satu jenis, yaitu 75 milimeter. Demikian pula lebar profil yang tersedia adalah 35 milimeter. Namun tebal t bahan ini bervariasi, yakni antara 0,6 sampai 1,0 milimeter. Sementara itu bentuk profil baja ringan untuk reng berbeda dengan usuk. Bahan reng menyerupai huruf A atau W, yang mana pada kedua sisinya memiliki sayap 15 milimeter. Perlu anda pahami juga, bahwa seluruh reng memiliki ketebalan yang sama, yaitu t= 0,45 milimeter. Tetapi tinggi reng baja ringan terdiri dari 2 macam yaitu Tinggi profil T= 40-45 milimeter. Yang terkenal dengan sebutan reng besar. Dan tinggi 25-30 milimeter. Atau lebih familiar dengan istilah reng kecil. Oke sobat. Pengenalan tentang bahan sudah cukup jelas. Selanjutnya mengenai metode pemasangan baja ringan. Adapun tahap-tahap pelaksanaan adalah seperti berikut Tahap 1 Menyiapkan alat untuk pemasangan baja ringan Sebelum pemasangan usuk dan reng baja ringan mulai. Anda terlebih dahulu mempersiapkan alat kerja dan alat K3. Alat-alat tersebut wajib mengingat pekerjaan konstruksi baja ini berada pada ketinggian. Adapun jenis-jenis alat kerja yang kami maksud adalah Gunting seng Bor tangan kecil Gerinda tangan Gerinda potong Baut sekrup roofing screw Sementara jenis-jenis alat K3 baja ringan terdiri dari helm, kaca mata, sarung tangan, masker, penutup telinga, sepatu safty dan seragam kerja. seluruh peralatan tersebut harus anda pakai, karena pengerjaan baja ringan meliputi pemotongan serta pengeboran/pemasangan skrup. Tahap 2 Menentukan ukuran material baja ringan Untuk menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan, selama pengerjaan maupun paska pemasangan baja ringan. Maka untuk menentukan ukuran bahan, sebaiknya anda lakukan melalui perhitungan struktur. Misalnya dengan menggunakan software aplikasi penghitung kekuatan baja ringan. Dengan demikian anda bisa mendapatkan ukuran bahan yang akurat. Namun demikian ada cara mudah yang dapat anda terapkan dalam memilih ukuran baja ringan. Misalnya, contoh kasus bila jenis penutup atap terbuat dari genteng keramik. Maka ketentuan materialnya adalah sebagai berikut Bahan usuk minimal menggunakan C75x35x0,8 milimeter. Artinya bilamana anda memiliki anggaran yang lebih. Maka sebaiknya memakai profil yang lebih tebal. Untuk reng anda gunakan bahan yang besar. Yaitu yang memiliki tinggi ≥40 milimeter. Lebih jelas mengenai aplikasi bahan-bahan tersebut. Silahkan anda perhatikan gambar berikut. Pada gambar terlihat detail pemasangan antara kuda-kuda dengan gording baja, usuk dan reng baja ringan. Demikian juga dengan atap genteng. Tahap 3 Memasang usuk baja ringan pada gording CNP Masih berdasarkan contoh kasus bahwa atap bangunan adalah genteng keramik. Maka langkah-langkah pemasangan usuk yang benar seperti berikut Buatlah secukupnya klos/pengaku bracket dengan panjang ≤15 cm. Dengan memanfaatkan baja ringan yang akan anda pakai untuk usuk. Tarik benang untuk menentukan jarak serta ketinggian pemasangan bracket. Adapun jarak antar bracket adalah 1 sampai 1,2 meter. Kemudian pasang bracket pada sisi atas gording, dengan menggunakan sekrup M4x40. Yang mana pada masing-masing bracket minimal 2 buah sekrup. Selanjutnya letakkan usuk pada gording. Lalu ikat dengan sekrup berukuran M4x20. Sehingga menyatu dengan bracket. Dengan catatan setiap join menggunakan 2-3 buah sekrup. Lakukan langkah 3 dan 4 hingga pelaksanaan pemasangan usuk selesai dengan sempurna. Tahap 4 Pemasangan reng pada rangka usuk Sebelum pemasangan usuk selesai seluruhnya, sebaiknya anda jangan memasang reng dulu. Yaitu untuk memastikan bahwa permukaan rangka telah rata dan lurus. Sebab bila anda memasang reng sembari melaksanakan pemasangan usuk. Dengan alasan untuk mengejar waktu. Kemungkinan besar pertemuan rangka usuk dan reng bergelombang. Dan hal tersebut dapat mengakibatkan permukaan atap genteng tidak rata. Oleh karena itu untuk mendapatkan hasil yang bagus, cara yang tepat untuk memasang reng adalah dengan langkah-langkah berikut Tarik benang secara lurus untuk menentukan jarak antar reng. Adapun jarak efektif antar reng untuk atap genteng keramik adalah 27 cm. Lakukan pemasangan reng mulai dari nok/kerpus. Yaitu dengan menggunakan sekrup M4x20, yang mana pada masing-masing reng harus terdiri dari 2 buah. Yaitu satu pada sisi atas dan satu lagi pada bagian sayap bawah. Sambungan bahan harus berada pada titik tumpuan, yakni pada usuk. Adapun sistem sambungan juga memakai baut skrup yang berukuran sama. Lakukan pemasangan reng pada satu bidang atap hingga selesai. Kemudian anda lanjutkan pemasangan pada sisi yang lainnya. Pastikan reng baja ringan telah terpasang dengan rapi, rata serta lurus. Dan jangan sampai ada baut sekerup yang lepas atau terlewatkan. Pemasangan usuk dan reng baja ringan pada gording kayu Pada kasus yang berbeda ketika rangka atap kuda-kuda dan gording ternyata terbuat dari kayu. Tetapi material usuk dan reng tetap menggunakan baja ringan. Maka anda tak perlu khawatir. Tahap-tahap pelaksanaannya adalah sama dengan kuda-kuda baja. Jadi dengan memahami metode pemasangan baja ringan ini, secara tidak langsung bisa anda terapkan pada 2 macam rangka atap. Luar biasa bukan?. Juga dengan menerapkan langkah-langkah kerja tersebut secara benar. Maka anda pasti tidak mengalami kegagalan pemborongan pekerjaan. Karena kunci keberhasilan pengerjaan baja ringan adalah pada teknis pelaksanaan, khusunya pada pemasangan baut sekrup. Oleh karena itu sebaiknya jangan buru-buru. Melainkan harus secara teliti, sebab dampaknya sangat besar. [Penutup] Baja ringan bukan barang murahan Walau terkenal sangat murah bukan berarti pemasangan baja ringan bisa dengan cara asal-asalan. Karena baja ringan bukan barang murahan, mengapa?. Coba anda perhatikan pada contoh kasus tersebut. Rangka kuda-kuda dan gording menggunakan baja profil. Sementara atapnya terbuat dari genteng. Tetapi usuk dan reng menggunakan baja ringan. Kira-kira ada yang aneh tidak?. Kondisi tersebut sering terjadi pada proyek. Yang mana terjadi kontra karena penggunaan jenis bahan yang tidak berimbang. Hal ini dapat kita buktikan dari alokasi biaya untuk masing-masing pekerjaan, antara lain Pembuatan rangka kuda-kuda + gording baja, biaya yang anda butuhkan sekitar 500-600 ribu rupiah per meter persegi. Pengadaan dan pemasangan genteng keramik minimal Rp per meter persegi. Sementara untuk usuk dan reng baja ringan tidak lebih dari 100 ribu. Ironi sekali bukan?. Itu sebabnya kami sebut aneh, mengingat fungsi usuk dan reng sangat vital. Hal itu pula menjadi alasan kami mengatakan bahwa baja ringan walau murah tetapi bukan barang murahan. Karena bila kita bandingkan dari segi biaya, sudah sepantasnya usuk dan reng terbuat dari besi stal kotak. Supaya berimbang. Demikian penjelasan mengenai metode pemasangan baja ringan untuk rangka usuk maupun reng. Semoga bermanfaat.
PEKERJAAN KONSTRUKSI BAJA 1. Umum. Pasal ini mengatur pelaksanaan pekerjaan baja berikut segala peralatan pendukung yang dibutuhkan seperti tercantum dalam gambar struktur dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari spesifikasi lainnya. Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh Kontraktor yang berpengalaman untuk pekerjaan ini dan harus disetujui oleh Konsultan MK. Kontraktor harus mempunyai tenaga ahli yang berpengalaman sehingga dapat mengatasi seluruh masalah lapangan dengan cepat dan benar. Kontraktor harus melampirkan struktur organisasi dan membuat surat pernyataan yang menjamin bahwa personil yang diajukan akan berada di lokasi proyek selama pekerjaan berlangsung. Kontraktor harus melampirkan metode pelaksanaan serta alat-alat yang akan digunakan dalam proyek ini dengan memperhatikan urutan dan kecepatan pekerjaan. Kontraktor wajib menyediakan peralatan tersebut di lokasi pekerjaan tepat pada waktunya sehingga tidak menghambat pekerjaan lainnya. 2. Lingkup Pekerjaan Tenaga kerja, material dan peralatan. Pekerjaan ini meliputi seluruh pekerjaan konstruksi baja termasuk penyediaan tenaga kerja, pengadaan bahan-bahan baik bahan dasar maupun bahan penyambung, peralatan baja dan alat-alat bantu lainnya yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik dan aman. Pengukuran lapangan. Pekerjaan pengukuran yang mencakup kondisi lapangan yang ada, seperti hasil pekerjaan beton yang sudah dilaksanakan, maupun segala penyimpangan yang terjadi, sehingga dalam gambar kerja diperlukan penyesuaian. Tenaga ahli. Kontraktor harus menyediakan tenaga ahli yang berpengalaman di lokasi pekerjaan, sehingga dapat menyelesaikan segala masalah yang timbul di lapangan secara cepat dan benar. Gambar kerja/ shop drawings. Kontraktor harus membuat gambar kerja secara ditail, sebelum pekerjaan dimulai, termasuk penyesuaian dengan kondisi lapangan sampai mendapatkan persetujuan dari Konsultan MK. Gambar terlaksana/ As built drawings. Setelah pekerjaan dilaksanakan, Kontraktor wajib membuat gambar terlaksana sesuai dengan struktur yang dilaksanakan, dan diserahkan kepada Pemberi Tugas sesuai dengan kontrak. 3. Peraturan - Peraturan Kecuali ditentukan lain dalam persyaratan selanjutnya, maka sebagai dasar pelaksanaan digunakan peraturan sebagai berikut 1. Tata cara perencanaan struktur baja untuk bangunan gedung, SNI 03-1729-2002 2. American Institute of Steel Construction Specification AISC 3. American Society for Testing and Materials ASTM 4. American Welding Society - Structural Welding Code AWS 5. Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia PUBBI-1982 4. Perhitungan Berat Konstruksi Baja Berat jenis baja Berat jenis baja adalah 7800 kg/m3. Satuan berat elemen baja adalah sesuai dengan yang tercantum di dalam tabel pabrik pembuat. Berat baja di dalam BQ. Di dalam menghitung volume baja di dalam Bill of Quantity BQ, berat baja dihitung berdasarkan volume berat teoritis sesuai dengan gambar struktur. Berat sisa atau "waste" akibat pemotongan atau pembentukan elemen-elemen struktur dan juga alat penyambung seperti baut, las, angkur dan pelat buhul harus diperhitungkan di dalam analisa harga satuan. 5. Material Baja Jika tidak disebutkan secara spesifik di dalam gambar, maka semua material untuk konstruksi baja harus menggunakan baja yang baru dan merupakan "Hot rolled structural steel" dengan mutu baja ST 37 PPBBI-83 atau ASTM A 36 atau SS 41 JIS. U 3101-1970, yang memiliki tegangan leleh yield stress minimal, Fy = 240 Mpa dan tegangan tarik tensile stress Fu = 400 Mpa. Baja jenis ini umum disebut baja karbon Carbon Steel yang mengandung karbon antara - %. Semua material baja harus baru, bebas/bersih dari karat, lobang-lobang dan kerusakan lainnya, lurus, tidak terpuntir, tanpa tekukan, serta memenuhi syarat toleransi sesuai dengan spesifikasi ini. Baut. Kecuali ditentukan lain dalam gambar, baut penyambung yang digunakan adalah HTB A325 yang memiliki tegangan tarik putus nominal antara 105 - 120 ksi 735 - 840 Mpa. Baut penyambung harus merupakan material baru, dan panjang ulir harus sesuai dengan yang diperlukan. Jika tidak disebutkan khusus di dalam gambar maka baut yang dimaksud adalah type A325-X ulir terletak di luar bidang geser. Baut harus dilengkapi dengan 2 ring, masing-masing 1 buah pada kedua sisinya. Mutu pelat ring harus sesuai dengan mutu baut. Elektroda las. Jika tidak disebutkan secara khusus di dalam gambar struktur, maka elektoda las yang digunakan adalah E70XX, sesuai dengan lokasi penggunaannya. Angkur. Kecuali ditentukan lain di dalam gambar, maka angkur yang digunakan harus memiliki kualitas BJTD 40, dengan panjang penjangkaran minimal sedalam 40 kali diameter. Angkur harus memiliki ulir yang cukup sehingga pada saat digunakan benar-benar dapat berfungsi secara benar. Cat dasar/primer dan cat finish. Seluruh material baja harus dilindungi dengan cat dasar Zinc Chromate dengan tebal seperti tertera di dalam spesifikasi ini. Sedangkan untuk cat finish tertera di dalam spesifikasi teknis arsitektur dan jika tidak disebutkan harus mengikuti ketentuan di dalam spesifikasi ini. Angkur khusus. Untuk menghubungkan elemen struktur beton lama dengan yang baru diperlukan suatu angkur khusus. Angkur tersebut harus termasuk sebagai heavy duty anchor dengan sistem adhesive chemical. Kapasitas tarik dan geser angkur yang dipakai mengikuti apa yang tercantum dalam gambar rencana. 6. Penggantian Profil/ Penampang Pada prinsipnya dalam tahap perencanaan, profil yang digunakan adalah profil yang diproduksi oleh pabrik. Apabila ternyata profil tersebut tidak tersedia, maka Kontraktor dapat mengganti profil tersebut dengan profil lain yang disetujui oleh KP. Usulan perubahan tersebut harus dilengkapi dengan perhitungan yang menunjukkan bahwa profil pengganti tersebut minimal sama kuat dan kakunya dengan profil yang digantikan. Juga harus diperhatikan bahwa tinggi profil pengganti harus mempunyai tinggi maksimal sama dengan profil original, sehingga tidak mengurangi ruang peralatan M&E. Walaupun perubahan profil tersebut disetujui, Kontraktor tetap harus mengantisipasi perubahan tersebut, agar tidak terjadi klaim terhadap waktu pelaksanaan maupun biaya. 7. Toleransi dimensi, panjang dan kelurusan Toleransi dimensi Dimensi yang tercantum di dalam gambar rencana adalah dimensi sesuai dengan yang tertera di dalam tabel pabrik pembuat baja. Di dalam pembuatan terjadi variasi yang menyebabkan terjadinya perbedaan dengan dimensi rencana. Perbedaan terhadap panjang, lebar serta tebal diizinkan sebesar harga terkecil antara 1/32 inci mm atau 5 % dari dimensi rencana. Toleransi panjang. Untuk elemen baja balok, kolom yang dipasang merangka satu terhadap lainnya, toleransi panjang diizinkan sebesar 1/16 inci mm untuk elemen dengan panjang kurang dari meter dan sebesar 1/8 inci mm untuk panjang lebih dari meter. Toleransi kelurusan Kelurusan dari elemen baja dibatasi sebesar 1/500 bentang di antara 2 titik tumpunya, kecuali ditentukan lain oleh Konsultan Perencana. 8. Uji material Contoh Material. Kontraktor wajib menyediakan contoh material baja, baut dan lain lain untuk diuji pada laboratorium yang disetujui oleh KP/ Konsultan MK. Segala biaya pengujian harus termasuk di dalam penawaran yang diajukan. Uji pengelasan. Apabila dianggap perlu oleh Konsultan MK, maka akan dilakukan testing pada hasil pengelasan. Tipe dan jumlah test untuk pengelasan disesuaikan dengan kebutuhan sesuai AWS serta dilakukan atas biaya Kontraktor. 9. Syarat-syarat Pelaksanaan Gambar kerja/ shop drawing. Sebelum fabrikasi dimulai, Kontraktor harus membuat gambar-gambar kerja yang diperlukan dan menyerahkan gambar kerja untuk diperiksa dan disetujui Konsultan MK. Bilamana disetujui, Kontraktor dapat mulai pekerjaan fabrikasinya. Pemeriksaan dan persetujuan Konsultan MK atas gambar kerja tersebut hanya menyangkut segi kekuatan struktur saja seperti 1. Ukuran/dimensi profil, ketebalan plat-plat, ukuran/jumlah baut/las, tebal pengelasan. Ketepatan ukuran-ukuran panjang, lebar, tinggi atau posisi dari elemen-elemen konstruksi baja yang berhubungan dengan pengangkutan menjadi tanggung jawab Kontraktor. Dengan kata lain walaupun semua gambar kerja telah disetujui Konsultan MK, tidaklah berarti mengurangi atau membebaskan Kontraktor dari tanggung jawab ketidak tepatan serta kemudahan dalam erection elemen-elemen konstruksi baja. 2. Pengukuran dengan skala dalam gambar sama sekali tidak diperkenankan. 3. Pada gambar kerja harus sudah terlihat bagian-bagian tambahan yang diperlukan untuk keperluan montase serta cara-cara montase yang direncanakan. Fabrikasi 1. Selama proses fabrikasi Konsultan MK harus menempatkan staffnya yang berpengalaman dalam fabrikasi baja secara penuh untuk mengawasi pelaksanaan fabrikasi di bengkel kerja Kontraktor. 2. Kontraktor harus memberikan Fabrication Manual Procedure termasuk Procedur Quality Control kepada Konsultan MK untuk disetujui. 3. Fabrikasi dari elemen-elemen konstruksi baja harus dilaksanakan oleh tukang-tukang yang berpengalaman dan diawasi oleh mandor-mandor yang ahli dalam konstruksi baja. 4. Semua elemen-elemen harus difabrikasi sesuai dengan ukuran-ukuran dan/atau bentuk yang diinginkan tanpa menimbulkan distorsi-distorsi atau kerusakan-kerusakan lainnya dengan memperhatikan persyaratan untuk penanganan sambungan-sambungan serta las di lapangan dan sebagainya. 5. Pemotongan-pemotongan elemen-elemen harus dilaksanakan dengan rapi dan pemotongan besi harus dilakukan dengan alat pemotong brender atau gergaji besi. Pemotongan dengan mesin las sama sekali tidak diperbolehkan. Tanda-tanda pada konstruksi baja 1. Semua konstruksi baja yang telah selesai difabrikasi harus dibedakan dengan kode yang jelas sesuai bagian masing-masing agar dapat dipasang dengan mudah. 2. Kode tersebut ditulis dengan cat agar tidak mudah terhapus. 3. Pelat-pelat sambungan dan bagian elemen lain yang diperlukan untuk sambungan-sambungan di lapangan, harus dibaut/diikat sementara dulu pada masing-masing elemen dengan tetap diberi tanda-tanda. Pengelasan 1. Pengelasan harus dilaksanakan sesuai AWS atau AISC Specification dan baru dapat dilaksanakan setelah mendapatkan ijin tertulis dari Konsultan MK. Pengelasan harus dilakukan dengan las listrik, bukan dengan las karbit. 2. Kawat las yang dipakai adalah harus dari produk yang disetujui oleh KP. Ukuran kawat las disesuaikan dengan tebal pengelasan. 3. Kontraktor harus menyediakan tukang las yang berpengalaman dengan hasil pengalaman yang baik dalam dalam melaksanakan konstrksi baja sejenis. Hal ini harus dibuktikan dengan menunjukkan sertifikat yang masih berlaku. 4. Kontraktor harus memperhatikan dengan seksama tipe dan ukuran las yang tercantum di dalam gambar las sudut, las tumpul dan lain-lain, dan Kontraktor harus mempunyai alat untuk mengukur tebal las sehingga dengan mudah dapat diketahui apakah tebal las sudah sesuai dengan gambar atau tidak. 5. Permukaan bagian yang akan dilas harus dibersihkan dari cat, minyak, karat dan bekas-bekas potongan api yang kasar dengan menggunakan mechanical wire brush dan untuk daerah-daerah yang sulit dapat digunakan sikat baja. Bekas potongan api harus dihaluskan dengan menggunakan gurinda agar permukaan baja menjadi baik. Kerak bekas pengelasan harus dibersihkan dan disikat. 6. Metode pengelasan harus dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak timbul distorsi dan tegangan residual pada elemen konstruksi baja yang dilas. Pengelasan pada pertemuan elemen-elemen yang padat seperti pada tumpuan harus dilakukan dengan teknik preheating. 7. Pada pekerjaan las dimana terjadi banyak lapisan las pengelasan lebih dari satu kali, maka sebelum dilakukan pengelasan berikutnya lapisan terdahulu harus dibersihkan dahulu dari kerak-kerak las/slag dan percikan-percikan logam yang ada. Lapisan las yang berpori-pori atau retak atau rusak harus dibuang sama sekali. 8. Untuk memudahkan pelaksanaan serta mendapatkan mutu pengelasan yang baik, maka pada dasarnya semua pekerjaan pengelasan harus dilakukan di bengkel. Bila akan mengadakan pengelasan lapangan harus seijin tertulis dari Konsultan MK. 9. Perhatian khusus diberikan pada pengelasan yang dilakukan di lapangan field weld, dimana posisi dari tukang las harus sedemikian sehingga dapat dengan mudah melakukan pengelasan dengan hasil yang baik tanpa mengabaikan keselamatan kerja. 10. Pada semua pengelasan harus dilakukan pemeriksaan visual untuk mengetahui apakah a. persiapan pengelasan sudah dilakukan dengan baik bersih, gap yang cukup dan lain-lain. c. ukuran dan tipe las sudah sesuai gambar. 11. Pada jumlah lokasi 30% dari seluruh lokasi pengelasan juga harus dilakukan "Liquid Penetrant Test" sesuai dengan AWS D Lokasi pengetesan ditentukan oleh Konsultan MK. 12. Apabila dianggap perlu oleh Konsultan MK atau apabila ada keraguan terhadap hasil "Liquid Penetrant Test" tersebut, maka Konsultan MK dapat meminta pada Kontraktor untuk juga melakukan Radiographic Test sesuai dengan AWS D 13. Laboratorium uji las yang ditunjuk harus mendapat persetujuan Konsultan MK dan semua biaya pengujian las menjadi tanggung jawab Kontraktor. Baut penyambung dan Angkur. 1. Kontraktor harus melakukan pengujian terhadap baut pada laboratorium yang disetujui oleh Konsultan MK, sebelum Kontraktor memesan baut yang akan dipakai. 2. Jumlah baut yang diuji untuk masing-masing ukuran adalah minimum 3 tiga buah. 3. Walaupun test baut tersebut memenuhi syarat, Konsultan MK berhak untuk meminta diadakan uji baut lainnya dengan jumlah 1 satu baut dari setiap 250 baut yang digunakan. Biaya pengujian baut tersebut ditanggung oleh Kontraktor. 4. Posisi lubang-lubang baut harus benar-benar tepat dan sesuai dengan diameter baut. Jika tidak disebutkan secara khusus di dalam gambar, maka diameter lubang baut maksimal mm 1/16 inci lebih besar dari diameter baut. Kontraktor tidak boleh membuat lubang baru di lapangan tanpa seijin Konsultan MK. 5. Pembuatan lubang baut harus memakai bor, untuk konstruksi yang tipis, maksimum 10 mm, boleh memakai mesin pons. Membuat lubang baut dengan api sama sekali tidak diperkenankan. 6. Pemasangan dan pengencangan baut harus dikerjakan dengan kunci momen torsi yang sebelumnya sudah dikalibrasi, sebagai berikut Diameter Baut Torsi inci mm ½ 12 90 12,454 5/8 16 180 24,908 ¾ 19 320 44,287 7/8 22 470 65,038 1 25 710 98,249 1 1/8 28 960 132,844 1 ¼ 32 186,872 1 ½ 38 357,018 7. Setiap pengencangan baut harus dilakukan sampai mencapai gaya tarik baut sesuai dengan spesifikasi AISC. Pelaksanaannya harus diawasi secara langsung oleh Konsultan MK. 8. Panjang baut harus sedemikian rupa, sehingga setelah dikencangkan masih dapat paling sedikit 4 ulir yang menonjol pada permukaan, tanpa menimbulkan kerusakan pada ulir baut tersebut. Panjang baut yang tidak memenuhi syarat ini harus diganti dan tidak boleh digunakan. 9. Untuk menghindarkan adanya baut yang belum dikencangkan maka baut-baut yang sudah dikencangkan harus diberi tanda dengan cat. 10. Percobaan Pengangkatan di Bengkel Untuk memudahkan pengangkatan konstruksi baja di lapangan, maka disyaratkan agar dilakukan percobaan pengangkatan di pabrik workshop assembly, sehingga dapat diketahui dengan jelas mengenai ketepatan/keakuratan elemen-elemen konstruksi baja yang terpasang berikut sambungan-sambungannya. Percobaan tersebut penting untuk dilaksanakan, agar dapat diketahui dengan pasti ketepatan ukuran dan juga kekuatan konstuksi baja tersebut, serta dapat dilakukan penyempurnaan sebelum baja tersebut dipasang pada tempatnya. 11. Metode Pengangkatan Waktu pengajuan. Selambat-lambatnya 2 dua minggu sebelum pengangkatan dimulai, Kontraktor harus mengajukan secara tertulis permohonan untuk hal ini. Metode dan skedul pengangkatan tersebut harus disetujui oleh Konsultan MK. Metode pengangkatan harus mencakup antara lain 1. Rencana pengiriman baja dari bengkel. 2. Lokasi penyimpanan elemen baja yang hendak dipasang. 3. Alat-alat bantu yang digunakan berikut perlengkapannya. 4. Urut-urutan pengangkatan. 5. Langkah pengamanan selama pengangkatan berlangsung. 6. Pengaku sementara untuk pengaman konstruksi selama pengangkatan berlangsung. 7. Skedul pengangkatan elemen-elemen baja. 8. Perlengkapan yang diperlukan sebelum dan selama pengangkatan. Pemeriksaan akhir sebelum pengiriman. Kontraktor harus membuat jadual rencana pengiriman dari pabrik ke lapangan kepada Konsultan MK. Dengan jadual tersebut, Konsultan MK dapat mengatur waktu untuk pemeriksaan akhir sebelum baja dikirim. Setiap pengiriman tanpa pemberitahuan terlebih dahulu dapat ditolak oleh Konsultan MK dan risiko biaya serta akibat lainnya menjadi tanggung jawab Kontraktor sepenuhnya. Lokasi penempatan baja di lapangan. Penempatan elemen baja di lapangan harus pada tempat yang kering/ terlindung sehingga elemen-elemen tersebut tetap dalam kondisi baik hingga terpasang. Konsultan MK berhak untuk menolak elemen-elemen baja yang rusak karena salah penempatan atau rusak akibat proses apapun juga. Waktu pengangkatan. Pengangkatan elemen-elemen baja hanya boleh dilaksanakan setelah metode dan jadual pengangkatan disetujui oleh Konsultan MK. Posisi angkur dll. Sebelum pengangkatan dimulai, Kontraktor harus memeriksa kembali dudukan/ posisi angkur-angkur baja untuk memastikan bahwa semuanya dalam kondisi baik dan tidak mengalami kerusakan, demikian juga dengan jarak dan lain-lain sesuai dengan gambar kerja. Perhatian khusus dalam pemasangan angkur-angkur untuk rangka baja dimana jarak-jarak/kedudukan angkur-angkur harus tetap dan akurat untuk mencegah ketidak cocokan dalam erection, untuk ini harus dijaga agar selama pengecoran angkur-angkur tersebut tidak bergeser, misalnya dengan mengelas pada tulangan kolom/balok atap. Keselamatan di lapangan. Kontraktor bertanggung jawab atas keselamatan pekerja-pekerjanya di lapangan. Untuk itu Kontraktor harus menyediakan ikat pinggang pengaman, topi pengaman, sarung tangan dan alat lain yang diperlukan selama pekerjaan berlangsung. Kegagalan pengangkatan Kontraktor harus merencanakan pengangkatan ini dengan baik dan mempersiapkan segala alat penunjang agar proses pengangkatan dapat berjalan sesuai dengan rencana. Kegagalan pengangkatan akibat kelalaian maupun sebab lainnya menjadi tanggung jawab Kontraktor sepenuhnya, baik terhadap biaya maupun waktu. Kerusakan elemen baja Secara prinsip elemen baja yang rusak baik karena salah pemotongan maupun tidak memenuhi toleransi yang disyaratkan tidak diizinkan untuk digunakan pada proyek ini, kecuali diizinkan oleh KP. Tenaga ahli untuk pengangkatan. Untuk proses pengangkatan di lapangan, Kontraktor harus menyediakan tenaga ahli dalam bidang konstruksi baja yang senantiasa mengawasi dan bertanggung jawab atas pekerjaan ini. Tenaga ahli untuk mengawasi pekerjaan tersebut harus mendapat persetujuan tertulis dari Konsultan MK. Las lapangan. Secara prinsip las di lapangan sedapat mungkin dihindarkan. Jika pengelasan harus dilakukan di lapangan dengan alasan tertentu, maka Kontraktor wajib membuktikan bahwa hasil las lapangan tersebut secara teknis memenuhi syarat. Untuk itu Kontraktor harus mengusulkan cara pengujian atas hasil las lapangan ini, agar dapat disetujui oleh Konsultan MK. Uji las tersebut meliputi antara lain tebal las, kualitas las dan kepadatan las. 12. Pengecatan Persiapan Pengecatan Semua permukaan elemen baja sebelum dicat harus bebas dari 1. lapisan mill, yaitu lapisan tipis mengkilap yang berasal dari pabrik baja. 2. karat 3. minyak dan bahan kimia lainnya. 4. kotoran yang akan mempengaruhi kualitas pengecatan. Pembersihan harus dilakukan dengan menggunakan "mechanical wire brush" sikat baja mekanis dan tidak boleh menggunakan sikat baja manual, kecuali hanya untuk permukaan-permukaan yang betul-betul tidak dapat dijangkau oleh "mechanical wire brush" tersebut, sebelum pengecatan dilakukan. Pembersihan dengan menggunakan sand blasting sangat dianjurkan, terutama untuk permukaan baja yang mengalami korosi. Pengecatan Primer/Dasar Setelah persiapan pengecatan seperti tersebut di atas, elemen baja dicat dasar sebagai berikut Item Cat Dasar Tipe Zinc Chromate Merk ICI atau Danapaint Ketebalan 35 micron Cat dilakukan di Workshop/ pabrik Apabila cat dasar yang sudah dilakukan belum sempurna, maka Kontraktor wajib memperbaiki kondisi ini dengan melakukan pembersihan atas cat dasar tersebut dan pengecatan diulang kembali sesuai dengan prosedur yang ada. Cat Finish. Jika tidak disebutkan secara khusus maka cat finish harus dilakukan 2 dua kali dengan ketentuan sebagai berikut Item Cat Finish I Cat Finish II Tipe Cat dov Cat dov Merk ICI atau Danapaint ICI atau Danapaint Ketebalan 30 micron 30 micron Cat dilakukan di Pabrik Pabrik Sama seperti cat dasar, maka cat finish I maupun cat finish II baru boleh dilaksanakan setelah lapisan cat-cat sebelumnya betul-betul kering. Kontraktor wajib melakukan pengecatan sehingga hasil yang diperoleh sesuai dengan yang diinginkan. Hasil yang tidak sempurna, harus diperbaiki dan Kontraktor bertanggung jawab atas segala risiko yang terjadi. Pemeriksaan tebal cat. Untuk memeriksa tebal cat, Kontraktor harus menyediakan alat ukur khusus untuk itu. Baja yang dibungkus dan baja sementara. Khusus untuk elemen baja yang akan dibungkus beton atau baja yang tidak permanen, maka bagian permukaan tersebut hanya dicat dengan cat dasar saja. 13. Anti Lendut Secara umum konstruksi baja harus difabrikasi dengan memperhatikan anti lendut khususnya untuk kuda-kuda dan kantilever. Besarnya anti lendut adalah minimum sama dengan besarnya lendutan akibat beban mati. Besarnya anti lendut tersebut dapat dilihat pada gambar atau jika tidak disebutkan secara khusus besarnya adalah sebesar 1/350 kali bentang.
cara kerja konstruksi baja